Advertise here

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 20 April 2022

SEJARAH UTAN

 Edisi November Bulan Pahlawan: Pergerakan Mempertahankan Kemerdekaan di Utan.


(Sekilas Tentang Dewa Maja Paruwa)


Utan cukup istimewa dalam sejarah perjalan Kesultanan Sumbawa. Di Utanlah untuk pertama kali sebuah Kerajaan Islam bernama Sumbawa berdiri pada tanggal dilantiknya Sang Raja Pertama bernama Dewa Mascini pada tanggal 30 November 1648 (Laporan Speelman). Sebelum masuk ke peristiwa pasca proklamasi 17 Agustus 1945, ada baiknya sedikit kita kilas balik tentang Utan sebagai pusat pemerintahan pertama Kerajaan Islam Sumbawa. Kerajaan Islam Sumbawa di Utan adalah united state atau gabungan dari berbagai kedatuan yang ada di Sumbawa dari Empang hingga Jerewe. Sebagai sebuah entitas geografis, wilayah ini adalah taklukan Karaeng Matoaya dalam dua kali ekspedisi militer pengislaman oleh Kesultanan Makasar. Ekspedisi milter terakhir disebut dengan nama perang Sariyu. Karaeng Matoaya adalah Raja Tallo Mangkubumi Kesultanan Makasar dengan Sultan Alauddin (Ponaan Matoaya) dari Kerajaan Gowa sebagai pucuk pimpinan tertinggi.


Ekspedisi militer tersebut terjadi di era Ayah dari Dewa Mascini bernama Dewa Maja Paruwa. Ekspedisi militer artinya sebuah penaklukan entitas pemerintahan, yang dalam hal ini bukan berarti Islam baru masuk Sumbawa saat penaklukan tersebut. Karena sebagian masyarakat dan beberapa Kedatuan seperti Gunung Galesa di Sumbawa telah memeluk Islam sebelumnya. Namun momen ekspedisi militer Karaeng Matoaya menjadi titik penting dalam sejarah Islam di Sumbawa karena penaklukan struktural tersebut adalah awal dari Kerajaan Sumbawa menerima Islam sebagai agama resmi, yang di dalamnya tergabung seluruh Kedatuan-Kedatuan kecil yang pernah ada di Sumbawa. Dewa Maja Paruwa didampingi oleh Nene Ranga Kiku Nene Kalibela, Nene juru palasan menerima kekalahan dan menerima Islam sebagai agama resmi kerajaan pada tahun 1623 di hadapan Suru Kari Takwa namun rapang adat tana Samawa tidak diganggu. Setelah peristiwa tersebut Islam secara masif tersebar utamanya di kalangan bangsawan. Raja Raja Hindu yang kemudian memeluk agama Islam di antaranya adalah Raja Kerajaan Taliwang Dewa Lengit Ling Kertasari, Raja Utan Kadali Dewa Lengit Ling Baremang dll. 


Dewa Maja Paruwa sendiri adalah nama kajuluk. Dewa adalah panggilan untuk seorang pemimpin. Kata "dewa" dalam bahasa Indonesia diserap dari kata dewa atau daiwa (bahasa Sanskerta), yang berasal dari kata diw (bahasa India-Iran), yang berasal dari kata deiwos atau deywos (bahasa Proto-India-Eropa), yang merupakan turunan dari kata diw atau dyew yang bermakna "Cahaya atau Bersinar". Kata dewa dalam bahasa Inggris (deity) berasal dari deité (bahasa Prancis Pertengahan), yang berasal dari deus (bahasa Latin), yang berasal dari devos atau deiuos (bahasa Latin Lama), yang berasal dari deiwos (bahasa Proto-Italia), yang pada akhirnya memiliki akar serupa dengan kata "dewa" dalam bahasa Indonesia, yaitu kata diw atau dyew dalam bahasa Proto-India-Eropa. Yang berasal dari kata dasar dalam bahasa Arab Diya' yang artinya Cahaya Atau Bersinar. Artinya akar utama kata dewa yang terserap ke dalam berbagai bahasa berasal dari bahasa Arab Diya', yang berarti Cahaya Atau Bersinar. 


Sedangkan Maja adalah buah dari tumbuhan yang rasanya pahit yang banyak tumbuh di Sumbawa dan Nusantara di masa lalu yang menjadi perlambang kekuasaan dan kedigdayaan. Maja adalah steping stone kepemimpinan bagi seseorang sebagai penanda telah melalui ujian yang berat (pahit) hingga digdaya menjadi penguasa. Sementara Paruwa berasal dari kata Purwa yang artinya yang pertama, atau yang terdahulu, atau yang permulaan. Untuk itulah ia disebut sebagai Dewa Maja Paruwa yang berarti Raja yang memiliki kedigdayaan dan yang terdahulu.


Hans Hagerdal dalam buku berjudul Hindu Rullers Muslim Subject menyebut Dewa Maja Paruwa bernama Adipati Topati. Ia memiliki tiga orang istri, yang pertama adalah seorang putri dari kerajaan di Sumbawa, melahirkan: 1. Mas Penghulu (perempuan), 2. Mas Cini Atau biasa tercatat Pemban Aji Komala atau biasa disebut Pangeran Pemayaman atau Mas Pamayam lalu di bebrapa catatan disebut Raden Untalan, 3. Mas Gowa. 4. Mas Surabaya (perempuan).


Mas Cini kemudian menjadi Raja pertama Sumbawa, Mas Gowa menjadi Raja kedua Sumbawa. Sementara Mas Surabaya dan Mas Penghulu dinikahi oleh pangeran dari Banjar bernama Raden Subangsa atau yang biasa disebut Pangeran Taliwang. Mas Penghulu melahirkan anak bernama Raden Mataram*.


Sementara Mas Surabaya melahirkan anak bernama Mas Bantan Datu Loka yang kemudian menjadi Raja ketiga Sumbawa bergelar Sultan Harun Alrasyid. Mas Bantan adalah raja Sumbawa pertama bergelar Sultan sekaligus yang pertama mengawali Dinasti Dewa Dalam Bawa dan untuk pertama kali pula kerajaan Sumbawa disebut dengan nama Kesultanan Sumbawa dalam catatan bangsa lain. Penamaan Dinasti Dewa Dalam Bawa untuk menunjukan fusi struktural dengan para bangsawan trah kedatuan Gunung Galesa di Karang Bawa (Sumbawa) yang ditandai dengan dipindahkannya pusat pemerintahan oleh Mas Bantan dari Utan ke sekitaran Karang Bawa di Samawa Datu. Hingga tahun 1674, yaitu tahun terakhir kekuasaan Mas Gowa, posisi pemerintahan masih berada di Utan. Hal tersebut dibuktikan di dalam kontrak tanggal 12 Juni 1674 antara utusan Mas Gowa bernama Nene Martani dengan VOC di Makasar yang menyebut Mas Gowa sebagai Raja Sumbawa, Pembesar di Negeri Utan. 


Dari trah Mas Bantan lah Sultan Sultan Sumbawa turun temurun hingga hari ini. Demikian dengan Datu Datu di Kamutar Telu (Seran, Taliwang, Jerewe) di era mas Bantan diposisikan anak anaknya sebagai Datu, yaitu Datu Bala Sawo menjadi Datu Seran, Amasa Samawa Dewa Mas Madina menjadi Datu Taliwang yang kemudian sepeninggal sang ayah dinobatkan menjadi Sultan Sumbawa, dan Mas Palembang Dewa Maja Djerewe menjadi Datu Jerewe.


Kembali ke Dewa Maja Paruwa, Istri kedua adalah seorang putri dari kerajaan di Bali yang melahirkan anak bernama Amas Malin dan Amas Acin. Dalam surat diplomatik Dewa Mas Gowa ke Batavia pada tanggal 7 Mei 1676 (dua tahun setelah dilengserkan), Mas Gowa meminta perlindungan atas Amas Malin dan Amas Acin setelah kudeta yang dialami oleh Mas Gowa. Namun demikian Mas Gowa mengatakan mereka berdua tidak boleh menjadi pengganti dirinya karena mereka trah Bali bukan trah Sumbawa. 


Istri ketiga dari Dewa Maja Paruwa tidak diketahui asalnya namun melahirkan seorang anak bernama Raden Munda yang kemudian menjadi Raja Selaparang. Kisah Raden Munda dalam memimpin Selaparang diceritakan secara baik oleh Hans Hagerdal hingga meninggalkan Selaparang dan tinggal di Surabaya karena tak kuat menghadapi tekanan dari Bali, anaknya kemudian melanjutkan kepemimpinan sebagai Raja Selaparang.


(Pergolakan Pemuda Utan Pasca Proklamasi 1945)


Detail sejarah Dewa Maja Paruwa akan kita lanjutkan di lain waktu. Sekarang kita kembali ke tema pergerakan kemerdekaan di Utan. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya tentang pergolakan di Alas, bahwa gerakan rakyat mempertahankan semangat proklamasi 17 agustus terjadi di seluruh  daerah di sumbawa, tidak terkecuali rakyat di Kademungan Utan. Seirama dengan gerakan di tempat tempat lain, di Utan para pemuda membentuk organisasi illegal yang dinamai Kebangkitan Rakyat Indonesia (KRI). Meskipun organisasi ini berlainan nama di tiap Kademungan, namun gerakan ini berada dibawah komando Gerakan Pusat di Sumbawa Kota. Susunan organisasi KRI Utan adalah: Ketua, Lalu Inder Alam, Wakil Ketua: Ahmad M, Dapur Umum: Abo, Dahlan, M. Djabir. Perlengkapan: H. Arsjad, H. Saruji. Dokumentasi: Mustafa dan Ali. Persenjataan: Menre. Pasukan Penggempur: H. Arsjad, Gemar, Darusi. Pasukan Cadangan: Biawan, Kader, Ake. Penyelidik: M. Sadik, H. Sarudji, H. Damhoedji. Penghubung: Pajuk (Guru), Atji, Ibrahim. 


Dalam bulan januari 1946 Wakil Ketua KRI saudara Ahmad M. diambil oleh tentara NICA dari Alas dengan kekuatan  satu regu dibawa dan di sekap selama dua hari. KRI terus mengadakan konsolidasi organisasi. Saudara Kosmin dan Kosam datiag ke Utan untuk memberikan pengarahan serta penyempurnaan organisasi. H. Arsjad  Ketua Bagian Perlengkapan/Pasukan Penggepur KRI terus melakukan Pembaiatan kepada para pejuang di suatu tempat khusus, sedang Menre (Polisi) Bagian persenjataan KRI melatih para pejuang cara menggunakan senjata.


Akhir oktober 1946, saudara Lily didatangi oleh Pajuk Bagian Penghubung KRI yang datang dari Alas memintanya hadir memberikan pengarahan pemantapan perjuangan KRI Utan di rumah H. Sarudji. Kemudian dalam bulan nopember 1946 Kosam datang lagi di Utan didampingi oleh Muhammad (Bima), mereka dalam perjalanan dari Alas menuju Sumbawa dan singgah di Utan menemui Ahmad. M, Wakil Ketua KRI. Mereka membicarakan hal yang menyangkut persiapan perjuangan; dan menjelang akhir pembicaraan, Ahmad. M, mengingatkan kembali kepada Kosam, agar bilamana hari H sudah ditetapkan, agar sebelumya ada kurier yang menyampaikan pesan.


Pada tanggal 5 januari 1947, tiba-tiba hubungan telepon Utan – Sumbawa terputus. Segera Ahmad M. mengadakan pembicaraan dengan Bagian Penghubung KRI untuk mengirim kurier menemui Pusat komando di Sumbawa. Kurier terdiri dari : Atji dan Ibrahim dengan menunggangi kuda, Ahmad M berangkat pada hari itu juga dengan menyamar sebagai penjual barang antik. Setiba di sumbawa, kota Sumbawa dalam keadaan lengang, yang berkeliaran hanya Otto hitam yang penuh dengan para pejuang yang ditangkap oleh serdadu NICA. Dan kedua merekapun turut ditangkap, ditahan dan diinterogasi di Camp NICA selama dua hari.

 

Pada tanggal 5 januari 1947 siang hari, Mustafa bagian dokumentasi KRI tiba dari Sumbawa setelah menghadiri konfrensi PERGIS (Persatuan Guru Indonesia Sumbawa), tiba tiba tersiar berita Mustafa bunuh diri dengan pisau dapur di rumah kediaman Badu A. Razak Kepala SR. Dalam keadaan terlentang Mustafa berbicara secara isyarat ingin menulis. Badu A. Razak memberikan Batu Tulis. Mustafa menulis di Batu Tulis tersebut “saya membunuh diri karena tak ingin dijajah keparat Belanda”. Tidak lama kemudian tiba Otto hitam dengan seorang dokter Belanda/NICA. Dan dengan Otto tersebut Mustafa dibawa ke RSU Sumbawa kemudian meninggal dan dimakamkan di Makam Samapuin.


Aksi tentara NICA dalam operasinya tanggal 5 Januari 1947 menangkap Ahmad M, H. Saruji dan M. Sadik. Sesaat setelah peristiwa Mustafa, mereka langsung dibawa ke Alas dan di atas Otto mereka disiksa oleh serdadu NICA. Pada tanggal 7 Januari 1947 Ahmad M, H. Saruji dan M. Sadik bersama para pejuang dari Alas, Seteluk, Taliwang dan Jerewe diangkut ke Sumbawa dan langsung disekap di Camp NICA (Lapas Sumbawa). H. Arsyad diambil dan diintrogasi beberapa hari di Penjara Sumbawa tempat para pejuang diperiksa di PV. H. Saruji dan M. Sadik dibebaskan pada pembebasan gelombang I, sedangkan Ahmad M dibebaskan pada pembebasan gelombang IV bersama Lalu Indermawan dan Lalu Dajat pejuang dari Alas. Tulisan berikutnya kita akan bergeser ke Kademungan lain.


(*Catatan: ada perbedaan data antara Hans Hagerdal dengan Hikayat Banjar: Hagerdal menyebut ibu dari Mas Bantan adalah Mas Surabaya, sementara Hikayat Banjar menyebut ibu dari Mas Bantan adalah Mas Penghulu, meski saya lebih setuju dengan hikayat Banjar namun karena referensi penulisan ini mengikuti buku Hans Hagerdal maka dalam tulisan ini saya mengikuti Hans Hagerdal. Selain memperistri dua putri Dewa Maja Paruwa, berdasar Hikayat Banjar Raden Subangsa juga memiliki istri di Banjar dan melahirkan 3 orang putri bernama Gusti Yada, Gusti Tika dan Gusti Pika)

---------------------------------------------------‐------------------

Sumber berita dari akun fb Poetra Adi Soerjo

Minggu, 14 Februari 2016

BARU BANGUN,, HAHAHAHA

Assalamualaikum cantik,,,
astagaaaaaa aku serasa baru bangun dari tidur yang lama,,,
iya karna baru buka blog lagi sejak setaon yg lalu terakhir coret2 blog,,,
tumben sekarang kepikiran blog lagi,,,

ya udah aku coba buka lagi blog ini,,
eh udah banyak sarang laba-laba dan tebu nya tebal,, 
hahahhhaa lebay banget,,,

aku sibuk setiap hari dengan pkerjaan ku dan profesi ku sebagai ahli gizi...
sibuk juga dengan online shop ku,,,
hhihihihi sini aku kenalin olshop ku..
klik pinky olshop itulah aku,,,hihihi

baru nulis sedikit merasa waktu disita banget,,
udahan dulu nulisnya,,
banyak kerjaan numpuk,,,hihihi

Senin, 12 Januari 2015

I'm come back

huuuuaaaa baru buka blogger lagi,,,
buset dah 1 taon gak pernah nulis blog,,,
asli taon 2014 kosong halaman blog ku,,,
sekarang udah 2015 iya di januari baru ngeblog lagi,,,
hmmmmm mau nulis apa yah ??
masi bingung blom dapat ide,,,

mending aku curhat sedikit kenapa aku nda nongol di blog taon 2014,,
iya karna aku sibuk super sibuk bingits,,,
setiap hari kerja pagi sampe sore,,
terus malam banyak kegiatan lain,,,
jadi gak sempat deh coret2 di blog kyk dulu waktu kulyah,,,

Fokus dengan kerjaan demi Mionk Pinky ku (Motor Gue) hihihi
Sekarang udah 2015 proyekku blom juga selse,,
semoga cepat selse dengan hasil yang memuaskan untuk project ku,,,
aaammiiinn,,,

eh ternyata gak terasa juga udah di dompu 1 taon,,,
datang dari seminggu setelah wisuda tanpa pulang ke kampung halaman Sumbawa,,,
petualangan di tempat orang itu wooooowww rasanya,,,
tapi untung ada om ku,,, hahahahaha
kerja keliling 3 kecamatan di dompu buat cari sasaran project bayi dan balita,,
sampe dusun pelosok pun kami masuki,,,
yaaaahhh bisa di bilang "My Project My Life My Adventure"

entahlah sampe berapa taon lagi project ini selse,,,
kalopun selse kayaknya aku tetap bakal tinggal di dompu nih,,,
waduuuuhhh gak tau deh ntar gimna2 nya,,,
yang penting tetap jalani apa yang ada dulu,,,

udah dulu curhatnya sedikit,,,
kapan2 kalo ada waktu aku curhat lagi yah,,,

eh lupa salam sayang buat yang dijauh sana...
bighug for you dear :*

Sabtu, 21 September 2013

Puisi Untuk Papa Mama (Toga Wisuda)



Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang2 yang kita cintai,,
Berbicara mengenai cinta,, ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya dan takkan melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu KELUARGA  terutama orang tua..

 
Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini,

tak lepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua,,
bahagia ku surga mereka dan derita ku piluku mereka,,

 
Aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan setapak yang gelap..
Pandangan ku tertuju pada 2 orang di kejauhan sana,,
Dengan senyuman yang tak asing dimataku,,
Dua orang yang sangat aku hargai,,
Dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi,,
 

Ya mereka papa dan mamaku,,
Dengan disertai senyuman aku berjalan mennghampiri mereka,,
Seiring dengan langkah terintas dibenakku,,
Atas apa yang mereka lakukan terhadapku selama ini,,

 
Mama yang telah mengandungku selama 9 bln,,
Mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini,,
Mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembuatan dan kasih sayang,,

 
Papa yang telah mendidik ku,,
Papa yang rela bekerja banting tulang,,
Ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup,,
Detik demi detik,, hari demi hari,,bahkan tahun demi tahun..

 
Apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka?
Sering aku tutup kuping ga mau dengerin nasehat mereka,,
Sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasan ku,,
Sering aku ngelawan jika mereka marah karena kenakalanku,,
Sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku dan bahkan aku sering mengeluarkan kata2 kasar yang tidak pantas mereka dengar dari bibirku DASAR CEREWET, KUNO, KOLOT,,

 
Tapi apa mereka memendam perasaa dan dendam terhadapku?

TIDAK !!! tidak sama sekali  !!
Mereka dapat tulus memaafkan kehilafanku,,
Mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka,,
Bahkan mereka tetap menyebutkan nama ku dalam setiap doa-doa mereka,,
Hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini,,


YA TUHAN betapa durhakanya aku,,
Tak sadarkah aku betapa mereka adalah orang yang berhaga bagiku,,

Langkah-langkahku terhenti dihadapan mereka,,
Dan kupandangi wajah papa dan mamaku inchi demi inchi,,
Badan yang dulu tegap kekar kini mulai membungkuk,,
Rambut yang dulu hitam kini mulai memutih,,
Dan kulit yang dulu kencang kini mulai keriput,,

 
Ku tatap mata mereka yang berbinar2 dan mulai meneteskan air mata bahagia,,
Air mata haru, air mata bangga melihat ku memakai toga ini,,
Ku cium tangan mereka,,ku peluk mereka sambil berkata,,


"Papa Mama yang ku berikan hari ini tidak akan cukup membalas seperti mama dan papa berikan selama ini.. Terima kasih pa,,, Terima kasih ma,, aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku" 


WIDHA APRILANDINI Amd.Gz



Selasa, 28 Mei 2013

LAPORAN STUDI KASUS PENCAPAIAN N/D PKM PERAMPUAN LOBAR



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Untuk menciptakan masyarakat yang sehat, Dinas Kesehatan dan Puskesmas melakukan berbagai upaya seperti bagian dari sistem kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat namun penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak. Dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SKDN.
Pengertiannya S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu, K adalah jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS, D adalah jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini, N adalah jumlah balita yang naik berat badanya. Pencatatan dan pelaporan data SKDN untuk melihat cakupan kegiatan penimbangan, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan, kecenderungan status gizi, efektifitas kegiatan.
Tujuan pendidikan di Jurusan Gizi Poltekke Mataram seperti yang tertuang dalam kurikulum Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mataram adalah menghasilkan tenaga Ahli Madya Gizi yang mampu berperan sebagai pelaksana pelayanan gizi, pengelola upaya perbaikan gizi, penyuluhan dan pelatihan gizi, anggota tim kesehatan dan tim lintas sektoral dan lintas program secara profesional di bidang gizi.
Guna memenuhi tuntutan tersebut, proses belajar mengajar di kelas masih dirasakan kurang memadai sehingga perlu ditunjang dengan PKL. Dalam kegiatan PKL, mahasiswa disamping melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok sesuai yang tertuang dalam kurukulum, mahasiswa diharapkan juga mampu mempelajari kasus tentang manajemen program gizi di puskesmas.

B.    Tujuan
Mengetahui prioritas masalah yang ada di Puskesmas Perampuan dan seluruh desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Perampuan.

C.   Sasaran, Target, dan Ruang Lingkup
1.    Sasaran
Sasaran dari studi kasus yaitu semua desa yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas Perampuan.

2.    Target
Target dari studi kasus di wilayah kerja puskesmas Perampuan mengikuti cakupan standar minimal yang berlaku di puskesmas Kabupaten Lombok Barat.

3.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari studi kasus yaitu seluruh masalah yang ada di desa wilayah kerja Puskesmas Perampuan.




D.   Identifikasi Masalah
Untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Puskesmas Perampuan, digunakan cakupan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perampuan.
Tabel 1.  Data cakupan kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perampuan
No
Desa
Masalah Kesehatan
Gizi buruk
Gizi Kurang
Cakupan Fe
SKDN
D/S
K/S
N/S
D/K
N/D
1
Perampuan
0 %
0 %
79,17 %
96,94
98,62
54,34
98,29
57,63
2
Karang Bongkot
0 %
18,75 %
66,46 %
99,08
96,46
55,02
102,71
55,53
3
Bajur
33,33 %
31,25 %
87,44 %
99,06
96,66
63,22
100
63,43
4
Terong Tawah
33,33 %
25 %
67,95 %
100
99,48
53,73
100,75
53,73
5
Kuranji
33,34 %
18,75 %
86,67 %
100
100
48,80
100
48,80
6
Kuranji Dalang
0 %
6,25 %
49,09 %
99,13
99,13
40,99
100
41,35
            Sumber : Laporan F III Gizi Puskesmas Perampuan tahun 2012
E.    Penentuan Prioritas Pembinaan Desa
Tabel 2. Penentuan prioritas masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas Perampuan (Desa Kuranji Dalang)
No
Desa Binaan
Pentingnya suatu Masalah ( I )
T
R
Total
Rangking
Em
F
G
Es
Ec
S
1
Perampuan
4
4
4
3
3
3
4
5
34.560
IV
2
Karang Bongkot
5
4
3
3
3
3
4
5
32.400
V
3
Bajur
5
4
4
2
3
4
5
4
38.400
III
4
Terong Tawah
5
5
3
3
3
4
4
4
43.200
II
5
Kuranji
5
4
4
2
3
4
5
5
48.000
I
6
Kuranji Dalang
5
4
4
2
3
3
3
4
17.280
VI

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas masalah yaitu desa Kuranji.

F.    Prioritas Masalah Kesehatan
Tabel 3. Prioritas Masalah Di Desa Kuranji
No
Masalah Kesehatan
Pentingnya suatu Masalah ( I )
T
R
Total
Rangking
Em
F
G
Es
Ec
S
1
Gizi Buruk
5
4
4
3
3
4
4
4
30.720
III
2
Gizi Kurang
5
4
3
3
3
4
3
4
25.920
IV
3
Cakupan Fe
1
4
4
3
3
4
3
4
6.912
V
4
D/S
1
4
3
3
3
4
3
4
5.184
VIII
5
K/S
1
4
4
3
3
4
3
4
6.912
VI
6
N/S
5
4
3
4
4
4
3
4
46.080
II
7
D/K
1
4
4
3
3
4
3
4
6.912
VII
8
N/D
5
4
4
4
4
4
3
4
61.440
I

Keterangan :
T : teknologi
R : sumber daya
I : Pentingnya suatu masalah
Untuk menentukan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :
a.    Emergency                      : tingkat kegawatan
b.    Feasibility                         : dapat tidaknya program dilaksanakan
c.    Greatest member            : menyangkut kepentingan masyarakat
d.    Expending score             : kelanggengan suatu program
e.    Economical benefit          : keuntungan secara ekonomis
f.     Special mandate            : keinginan penguasa


BAB II
PELAKSANAAN
A.   Rencana Intervensi
Adapun rencana intenvensi yang akan dilakukan yaitu :
1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
2.    Penyuluhan
3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
4.    Kelas Gizi
5.    Lomba Balita Sehat

B.   Tujuan Intervensi
1.    Tujuan Umum
Untuk mengatasi masalah gizi di Puskesmas Perampuan guna pencapaian target program yang telah ditetapkan.
2.    Tujuan Khusus
-       Meningkatkan status gizi balita di Desa Kuranji di wilayah kerja puskesmas Perampuan
-       Meningkatkan pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan

C.   Pelaksanaan
1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a.    Pengertian
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat (FMD) untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana) yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya. Topik yang dibahas fokus kepada hasil SMD yang telah diperoleh.
Adapun peserta kegiatan MMD yaitu para kader pelaksana, kepala Desa & perangkat Desa, Tokoh Masyarakat setempat (formal & non-Formal), PKK, LPM / KPM, Karang Taruna, beberapa KK, Pimpinan Puskesmas & staf Sektor Kecamatan.

b.    Tujuan
-       Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan belum tercapainya target program N/D Desa Kuranji untuk indikator SKDN yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
-       Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
-       Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan yang disepakati bersama

c.    Implementasi
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebaiknya dilakukan 2 kali setiap tahun untuk melihat keberhasilan program yang dilaksanakan.

2.    Penyuluhan
a.    Pengertian
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan.

b.    Tujuan
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya datang ke posyandu dan pentingnya penimbangan guna memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita.

c.    Implementasi
Kegiatan penyuluhan dilakukan disetiap posyandu wilayah kerja Puskesmas Perampuan setiap 1 bulan sekali dengan metode yang dilakukan berbeda agar ibu balita tertarik dengan materi yang disampaikan.

3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
a.    Tujuan
Memanfaatkan potensi yang ada disusun masing-masing untuk diolah dan dikembangkan agar menambah nilai baik dari nilai gizi maupun nilai jualnya.

b.    Implementasi
Kegiatan demonstrasi teknologi tepat guna dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di desa Kuranji.

4.    Kelas Gizi
a.    Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan kelas gizi yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan, kadarzi, dan makanan beraneka ragam.



b.    Implementasi
Kegiatan kelas gizi dilakukan selama 12 hari dengan materi yang berbeda setiap hari. Pada kegiatan kelas gizi juga dilakukan makan bersama atau pemberian PMT. Peserta pada kelas gizi yaitu 10 orang yang terdiri dari 8 orang balita gizi kurang/ BGM dan 2 orang balita gizi baik sebagai contoh dan motivasi bagi ibu balita yang anaknya gizi kurang.

5.    Lomba Balita Sehat
a.    Tujuan
1)    Sebagai salah satu upaya / stimulus untuk meningkatkan kunjungan balita keposyandu.
2)    Sebagai upaya dalam mengevaluasi posyandu akan tingkat gizi balita.
3)    Meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat akan pentingnya posyandu dalam peningkatan status gizi dan kesehatan balita mereka.

b.    Implementasi
Lomba balita sehat dilaksanakan setiap tahun. Adapun kriteria lomba balita sehat yaitu anak yang berumur 6-23 bulan dan 2-5 tahun.





BAB III
EVALUASI

1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Keberhasilan MMD dengan melihat angka pencapaian N/D Desa Kuranji setiap bulannya.

2.    Penyuluhan
Keberhasilan kegiatan penyuluhan dapat dilihat jika angka N/D meningkat setiap bulan.

3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
Keberhasilan dari kegiatan teknologi tepat guna dapat dilihat jika ibu-ibu mampu mempraktekkan kembali apa yang telah didemonstrasikan.

4.    Kelas Gizi
Keberhasilan kelas gizi dapat dilihat dengan melakukan penimbangan pada awal dan akhir kegiatan agar berat badan anak balita naik tau tidak.

5.    Lomba Balita Sehat
Keberhasilan dari kegiatan lomba balita sehat dapat dilihat dari hasil seleksi lomba balita sesuai kriteria yang telah ditetapkan.





BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Studi kasus yang diambil yaitu pencapaian N/D indikator SKDN yang belum mencapai target. Desa Kuranji Dalang paling rendah pencapaian N/D dari desa lainnya di wilayah kerja Puskesmas Perampuan. Cakupan N/D Desa Kuranji Dalang diambil karena menurut data riil. Pencapaian N/D Desa Kuranji Dalang yaitu 41,35 % belum sesuai dengan standar atau target yang telah ditetapkan yaitu 65 %. Salah satu faktor penghambat yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penimbangan di posyandu.

Adapun rencana intenvensi yang akan dilakukan yaitu :
1.    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
2.    Penyuluhan
3.    Demonstrasi Teknologi Tepat Guna (TTG)
4.    Kelas Gizi
5.    Lomba Balita Sehat

B.    Saran
Disarankan kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita agar rajin datang ke posyandu di seluruh desa wilayah kerja Puskesmas Perampuan khususnya desa Kuranji.